Media resmi DPC GMNI MAMUJU sebagai penyaluran gagasan, kritik, dan propaganda. Juga sebagai wadah konsolidasi Ideologi Marhaenisme untuk membangun kesadaran ideologis dan kesadaran historis massa aksi agar yang tidak murni terbakar mati.
Friday, November 16, 2018
GENERASI MILENIAL
#Memandang_kembali_arah_Reformasi_menuju_politik2019
Reformasi yang di lancarkan oleh gerakan mahasiswa Indonesia, telah membawa kejatuhan pada presiden Soeharto. Bagaikan sesuatu yang mustahil tokoh yang begitu terkenal dan dan kokoh dengan berbagai macam masalah, dan familiar dengan senyumnya yang manis ternyata bisa di jatuhkan oleh gelombang moral mahasiswa.
Apalagi pemimpin yang pernah berkuasa selama 32 tahun di negeri ini bahkan dikenal srbagai orang yang cerdas dan cerdik dalam strategi politik, bisa menumbangnkan Resim soekarno serta menikung kawan-kawan jendralnya di militer, dan akhirnya hari kamis tanggal 21 mei 1998 soeharto lengser. Namun kita lihat dan harus mewaspadai bahwa yang lengser adalah pribadi soeharto, namun Resimnya masih saja tertancap dalam keruang-ruang birokrasi pemerintahan.
Dan menjelang pileg dan pilkada serentak kembali menjadi sorotan adalah politik dinasti dan politik uang Isu sarah di jadikan strategi untuk menang bahkan bermunculan pula para keluarga-keluarga cendana dan para aktivis yang pernah berjuang di era Reformasi , dan mungkin para aktivis tujuannya untuk tetap kembali berjuang seperti saat reformasi di menangkan atau keluarga cendana yang ingin mengembalikan kekuasaan keluarganya.dan kita tunggu saja di tahun 2019 kemanah arah demokrasi kita.
Banyak Generasi muda dalam hal ini Mahasiswa Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai warga bangsa yang peduli terhadap keadaan bangsa dan negaranya. Dan tetap berdirih kokoh sebagai gerakan moral pro-pembaharuan dan perubahan. Dengan hati bersih dan jiwa yang ikhlas tulus sepenuhnya untuk diabdikan kepada bangsa dan negara, harus di akui bahwa selama 32 tahun di bawa resim Orde baru telah terjadi pemecahbelahan kekuatan-kekuatan masyarakat bangsa. Terjadi pen-devide et impera-an pada semua kekuatan-kekuatan politik mahasiswa,lsm ormas sampai kepada ormas keagamaan sekalipun.
Kini zamannya Demokrasi, sudah seharusnya politik devide et impera apalagi terhadap sesama bangsa sendiri harus ditinggalkan bahkan dibuang jauh-jauh.
Kita bangun Indonesia Baru dengan kemitraan dan gotong royong persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. Buang jauh-jauh arogansi kekuasaan, bakar hangus nafsu keserakahan dan kubur dalam-dalam KKN. karna ancaman terpecahnya persatuan dan kesatuan bangsa di pelupuk mata.
Kita sama-sama membangun dan menjaga semangat para pendahulu semangat perjuangan Reformasi dan tetap optimis harapan masyarakat ada kepada para pemimpin yang akan bertarung di 2019 dan yang terpenting semangat juang itu terus kita nyalakan bersama-sama sebagai bangsa yang Humanis yang cinta akan persaudaraan dan gandrung akan persatuan
Mengutip pepatah,
"Bahwa nyalakan terus obor kesetiaan pada masyarakat dan nyalakan api perjuangan dan agar yang tidak murni terbakar mati...
Oleh : bayu alfarizi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment