Wednesday, July 19, 2017

Semangat Heroisme Pahlawan Super


Oleh : Esa Hermansyah

Superhero adalah sosok pahlawan yang digambarkan sebagai musuh dari kejahatan. Superhero memiliki etos kerja sebagai Pelindung, Pengayom, dan penyelamat bagi setiap orang, kelompok, maupun kaum yang dikriminalisasi, tanpa peduli apa latar belakang dari yang diayominya tersebut. Selama orang, kelompok, ataupun kaum tersebut dalam bahaya oleh karena kejahatan yang men-teror dan menindas, maka selama itu pula sosok Superhero akan selalu menjadi pahlawan yang membela mereka yang ditindas dengan cara menghantam kejahatan itu sampai ia hancur dan lebur kedalam tanah.

Sebuah Film haruslah menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan wawasan sekaligus penyadaran kepekaan terhadap situasi sosial. Tak terkecuali film yang bertema Superhero yang memang langsung mengambil tema tentang Keadilan. Yang tentunya haruslah menjadi bahan kajian yang diselaraskan dengan situasi sosial yang kekinian. Hal ini tentulah tidak boleh dikesampingkan oleh hanya menilai kualitas film yang Ok ! baik itu film Superhero milik Marvel Comic maupun DC Comic yang tentunya juga menggelontorkan dana yang tidak sedikit demi sebuah hasil yang spektakuler, baik itu efect, alur cerita, aktor yang mumpuni, bahkan ending sebuah film yang membuat orang jatuh cinta ketika menontonnya. Tak terkecuali film Batman Vs Superman : Dawn Of Justice arahan sutradara Zack Snyder yang mempunyai alur cerita yang menarik untuk kita diskusikan.


Kekhawatiran Batman akan Dominasi Superman.

Dalam film diceritakan Bruce Wayne (Batman) mulai khawatir degan kepopuleran Superman sebagai satu-satunya Superhero yang paling diandalkan masyarakat dunia saat itu. Ia mencemaskan jika nantinya Superman menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk bertindak sewenah – wenah oleh karena kekuatan yang dimilikinya layaknya seorang Dewa dan tak ada manusia Bumi yang akan sanggup mengalahkannya. Oleh sebab itu Bruce Wayne (Batman) merasa perlu untuk menyingkirkan Superman yang memang merupakan bukan mahluk Bumi, dan keberadaannya dibumi telah membuat manusia hina karena tunduk pada makhluk asing (Alien) asal Planet Krypton tersebut. Meski Batman menyadari bahwa dia tidak akan mudah mengalahkan Superman, bahkan Superman sesungguhnya bukan musuhnya tetapi oleh karena keegoisan Batman sehingga ia berniat untuk menyingkirkan Superman dari muka bumi.


Superman Dipaksa Tunduk Kepada Hukum.

Superman atau yang bernama Kal El atau nama Buminya adalah Klark Kent adalah seorang pemuda yang berprofesi sebagai jurnalis pada majalah Dayli Planet. Film tersebut juga menceritakan bahwa Superman dipaksa tunduk pada Otoritas Hukum Gedung Putih. Meskipun Superman sejatinya adalah pahlawan yang rela bahkan ikhlas melindungi umat manusia dari kejahatan. Namun masyarakat dunia menginginkan ada aturan Hukum yang mengikat sosok Superman. Bahkan tidak sedikit manusia menginginkan agar Superman di hapuskan dari muka Bumi oleh karena insiden Gedung Putih yang menewaskan banyak orang dan menjadikan Superman Kambing Hitamnya.


Politik Adu Domba Lex Luthor.

Lex Luthor adalah musuh dari kedua Superhero dalam film itu. Meskipun ia bukanlah manusia yang memiliki kekuatan super, tetapi kelicikannya mampuh memburamkan mata Batman dan Superman sehingga mereka lupa akan cita – cita perjuangan mereka, demi sebuah pertarungan yang menentukan siapa yang paling kuat. Apakah Superman yang merupakan Alien, atauah Batman si manusia biasa yang hanya mengadalkan senjata – senjata yang berteknologi canggih. Pada akhirnya pertarungan mereka hanyalah sebatas pertarungan demi kepentingan pribadi dan bukan kepentingan golongan yakni golongan orang – orang yang ditindas oleh kejahatan. Batman melawan Superman untuk membuktikan bahwa manusia tidak akan kalah dan tunduk pada mahluk asing yang hanya menjadi penumpang di planetnya. Sementara Superman terpaksa harus melawan Batman karena Ibunya (Martha) disekap oleh anggota Lex Luthor dan mengancam akan membunuhnya jika Superman tidak membunuh Batman. Meski pada akhirnya dua Tokoh Superhero ini berdamai dan menyadari tipu daya Lex Luthor. Dan merekapun bergabung dengan tambahan sosok Wonderwoman untuk melawan mahluk krypton yang dibangkitkan Lex Luthor untuk melawan mereka. Meski akhirnya mereka menang dan Superman gugur sebagai konsekuensi dari sebuah perjuangannya untuk umat manusia.


Menyelaraskan Dengan Kondisi Dikehidupan Nyata.

Dua Tokoh Superhero diatas adalah sebuah gambaran kelompok yang memperjuangkan hak kaum yang ditindas didunia nyata. Mereka diadu tidak lain untuk melemahkan barisan kekuatan yang merupakan potensi daripada lahirnya gerakan yang Revolusioner. Dengan segalah hal yang berbau ras, agama, suku dan budaya sengaja di lebarkan dan digembbar – gemborkan untuk kemudian memecahkan gerakan yang sejatinya perjuangannya adalah membebaskan kaum tertindas. Lex Luthor (Tokoh Antagonis) tidak ubahnya seperti Kapitalisme didunia nyata, akar dari segalah kekacauan dimuka bumi. Namun kelicikannya ia mengadu domba dua pahlawan super dengan alasan ego pribadi, perselisihan hanya untuk sebuah citra diri individu masing – masing. Begitupun seharusnya kelompok Revolusioner seperti Kaum Islamis, Kaum Marxis, Maupun Kaum Nasionalis Progresif, haruslah belajar kepada Batman dan Superman yang akhirnya mau menyadari hakikat perjuangan Pahlawan Super. Bahwa tidak ada yang membedakan mereka (Kelompok yang memperjuangkan hak kaum lemah) dalam praktik perjuangan karena muaranya sama Yakni Kesetaraan, dan Musuhnya Juga Sama yakni Kapitalisme, Bapak Kandung dari Borjuis yang rakus dan menyengsarakan kaum miskin.

Pada akhirnya ketika kelompok – kelompok itu telah menyadari pentingnya persatuan maka akan lahirlah gerakan Revolusioner Yang Terorganisir yang mengalahkan kapitalis, kaum reaksioner dan para opurtunis.(*)

No comments:

Post a Comment